Peringati Hari Jadi Jatim ke-79, Sandur Bojonegoro tampil di halaman Cak Durasim

SURABAYA | UPT Taman Budaya Jawa Timur (TBJ) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim akan menggelar Kesenian Sandur Bojonegoro, Jum’at (11/10/24) pukul 19.00 WIB. Sandur yang akan di halaman depan Gedung Kesenian Cak Durasim di Jl. Getengkali, Surabaya ini sekaligus untuk memperingati Hari Jadi Jawa Timur ke- 79, Sabtu 12 Oktober 2024.

Grup Sandur yang akan menggelar pertunjukkannya ini adalah Grup Kesenian Sandur Kembang Desa – Sanggar Sayap Jendela dari Kel. Ledok Kulon Bojonegoro pimpinan Agus Sighro Budiono. Jumlah personil yang memperkuat tim kesenian sekitar 30 orang, masing-masing 15 putra dan 15 putri.

Grup Kesenian Sandur Kembang Desa – Sanggar Sayap Jendela dari Kel. Ledok Kulon Bojonegoro, Jum’at (11/10/24) pukul 19.00 WIB akan menggelar pertunjukkannya di halaman depan Gedung Kesenian Cak Durasim di Jl. Getengkali, Surabaya

Sandur Bojonegoro merupakan produk kearifan lokal dari Kab. Bojonegoro. Kesenian teater tradisional Sandur di Desa Ledok Kulon berperan sebagai pelestarian nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Desa Ledok Kulon.  Meski kesenian Sandur ini langka dan hampir punah, tapi sebagian masyarakat Bojonegoro masih menggemarinya.

Disajikan dalam bentuk sederhana, daya tarik pertunjukan kesenian Sandur terletak pada kemampuannya sebagai pembangun dan pemelihara solidaritas kelompok serta sebagai pemelihara nilai-nilai kearifan lokal yang ada pada masyarakat.

Karena itu, keesenian Sandur ini tak hanya berfungsi sebagai tontonan atau
hiburan semata, tapi juga sebagai media pelestari nilai-nilai kearifan lokal pada
masyarakat. Sebab, kesenian Sandur mengajarkan budi pekerti tolong menolong dan tepo seliro pada setiap pertunjukannya. Terdapat pula nilai-nilai didalamnya seperti nilai edukatif, moral, keindahan, religius, hiburan dan seni.

Dalam pertunjukannya di masyarakat (kesenian) sandur dilakukan antara 3 -5 jam pada malam hari yang terbagi dalam 8 adegan yang terdapat dalam 3 babak. Pergantian babak selalu ditandai dengan tembang yang dilantunkan panjak hore.

Baca Juga  FDM se Jatim marakkan Pekan Wayang Jawa Timur di Taman Budaya

Pertunjukkan sandur sampai saat ini masih menunjukkan eksistensinya dan semakin maju. Persepsi masyarakat terhadap Sandur sangat beragam, banyak yang gemar menonton Sandur dan merasa Sandur membawa dampak positif dan terpengaruh dengan tema dan nilai-nilai yang dibawakan, tapi ada pula yang merasa Sandur tidak membawa pengaruh apa-apa karena di anggap hanya sebuah hiburan semata.

Kesenian sandur ini akan tetap eksis dan bertahan di tengah-tengah perkembangan perkembangan teknologi seperti sekarang ini. Karena kesenian Sandur ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan saja tetapi sebagai penyeimbang di tengah-tengah perkembangan teknologi sekarang ini.

Karena itu, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kesenian dan Dinas Periwisata & kebudayaan telah sepakat memasukkan Sandur kedalam ekstrakulikuler di sekolah-sekolah SMK.

Berikut susunan tim Kesenian Sandur Bojonegoro yang akan tampil di halaman depan Gedung Kesenian Cak Durasim di Jl. Getengkali, Surabaya, Jumat malam (11/10/24).

1.⁠ ⁠Sutradara Agus Sighro Budiono.
2.⁠ ⁠Penata Artistik Sapto Priyono, S.Sn.
3.⁠ ⁠Penata Musik Mukarom.
4.⁠ ⁠Penata Rias/kostum Winarti, S.Sn.
5.⁠ ⁠Penata Lampu Gempur.
6.⁠ ⁠Penata Property Eko Priyatno.
7.⁠ ⁠Para Pemain Agus Setiawan/ Wak Tangsil, Dimas Saputra/ Pethak, Afi Alfarisi Zahri/ Balong, Safina Nur MaKayla A./ Cawik, Arimbi Prameswari/Gemek, Agus Sighro/ Kang Germo, Ezar Sarwahita/ Penari Jaranan 1 dan Nirmala Dwiyanti/ Penari Jaranan 2.@

BONGKY HANDOYO

By BONGKY HANDOYO

Redaksi Surabaya