SURABAYA | Ketoprak Suryo Budoyo dengan lakon Pedhut Mataram jadi pemungkas rangkaian pertunjukkan seni menyambut hari kemerdekaan RI Ke-79 Taman Budaya Jawa Timur.
Dipentaskan di Gedung Kesenian Cak Durasim Taman Budaya Jatim, Jumat (2/9/24) malam, lakon ketoprak asal kota Surabaya yang di sutradarai oleh Deny Wijata ini mengangkat tema tentang kekuasaan, intrik politik, dan pengorbanan dalam dinasti Mataram.
Lakon ini mengisahkan pembangkangan Ki Ageng Mangir terhadap Penembahan Senopati, yang akhirnya berhasil ditundukkan melalui siasat.
Menariknya, baik seting panggung dan properti dibuat seolah-olah penonton berada di era kerajaan Mataram. Apalagi penyampaian dialog-dialog yang hidup dan penuh dengan muatan filosofis itu disampaikan dengan bahasa Jawa klasik yang kental. Dengan begitu penonton seolah-olah berada di zaman kerajaan Mataram.
Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, Ali Ma’rup, menyampaikan apresiasinya terhadap pementasan ini. Baginya, pergelaran seni tradisional ketoprak Suryo Budoyo dengan lakon Pedhut Mataram ini menjadi bukti nyata dari upayanya dalam melestarikan, mengelola, dan mengembangkan seni budaya yang ada di Jawa Timur.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari visi Taman Budaya Jawa Timur untuk terus berkomitmen dalam mengupayakan pelestarian dan pengembangan seni di Jawa Timur secara adil dan berkesinambungan,” ujar Ali Ma’rup di depan para penonton yang hadir.
Menurutnya, seni tidak hanya sebagai bentuk ekspresi budaya, tetapi juga alat untuk memperkuat jejaring sosial dan memperkaya kehidupan bermasyarakat.
Untuk itu, Ia pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan kegiatan “Semarak Gelar Seni Menyambut Kemerdekaan” UPTTaman Budaya Jatim.
Ya, dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim melalui UPT. Taman Budaya Jatim (TBJ) menggelar pergelaran kesenian mulai 27, 29, 30, 31 Juli hingga 1, 2 Agustus 2024 di Gedung Kesenian Cak Durasim Jl. Getengkali Surabaya.
Dimulai dari konser Karawitan Sajen Unen oleh STKW Surabaya, pagelaran tari dan di tutup oleh ketoprak “Suryo Budoyo” dari Kota Surabaya dengan lakon “Pedhut Mataram”.
Dan dengan suksesnya pementasan Pedhut Mataram, UPT Taman Budaya-Disbudpar Jatim sekali lagi membuktikan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan kesenian tradisional, serta memberikan ruang bagi seniman lokal untuk terus berkarya dan menginspirasi masyarakat luas.@