SIDOARJO |Plengsengan sungai Porong Kanal, Desa Kedungbocok, Tarik Sidoarjo ambrol sepanjang sekitar 70 meter. Padahal, proyek pembangunan plengsengan itu baru saja diresmikan Bupati Sidoarjo Muhdlor Ali pada Desember 2023 lalu.

Menurut warga di lokasi yang tak mau disebutkan namanya, plengsengan itu rusak karena terkikis air sungai.
“Hujan sedang deras. Debit air Porong Kanal pun tengah tinggi. Dan, saat pintu dam dibuka, air dengan deras menggerus plengsengan tersebut,” katanya.
“Kejadiannya sekitar satu bulan lalu,” tambah Mad , seorang pengguna jalan yang melewati Jalan Desa Kedungbocok menuju Desa Mliriprowo, Sidoarjo.
Pernyataan ini dibenarkan oleh satu warga Desa Kedungbocok, Tarik, Sidoarjo yang jugs tak mau disebutkan namanya. Menurutnya, tanggul Kali Porong Kanal itu amblas saat terjadi hujan.
“Posisinya sudah miring. Plengsengan itu ambrol ke sungai,” jelasnya.
Kondisi ini menurut warga desa tersebut pernah ditinjau oleh DPRD Sidoarjo. Bahkan, sambungnya, Ketua DPRD Sidoarjo H Usman dan Komisi C DPRD melihat langsung kondisi plengsengan tersebut.
Ironisnya, di lokasi, Police Line yang bisa jadi tali pembatas kendaraan agar tidak melewati pinggiran beton sudah tidak rapi lagi, melilit-lilit dan ada yang putus. Ini tentu saja membahayakan bagi pengguna jalan yang berada di sekitar plengsengan tersebut.
Informasi yang dihimpun awak media menyebutkan, proyek plengsengan di Desa Kedungbocok, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, tersebut merupakan bagian dari program betonisasi jalan yang gencar dilakukan oleh Bupati Muhdlor itu. Paket proyek tersebut dikerjakan dengan biaya sekitar Rp 26,7 miliar.
Informasi tersebut terkonfirmasi dari penjelasan Pemkab Sidoarjo dan penjelasan Bupati Sidoarjo Muhdlor saat pelaksanaan betonisasi jalan pada tahun anggaran 2023 lalu. Pemkab Sidoarjo membeton jalan Tarik-Mliriprowo sepanjang sekitar 5,7 kilometer.
Proyek itu melewati Desa Singogalih, Kedungbocok, dan Mliriprowo, Tarik, Sidoarjo. Lebar jalan beton 5 meter. Proyek betonisasi dikerjakan sekitar Juli hingga Desember 2023. Bupati Sidoarjo Muhdlor, saat itu, berharap proyek betonisasi jalan selesai tepat waktu.
Sayangnya, hingga berita ini di onlinekan, Selasa (6/4/24), belum ada peninjauan langsung oleh Pejabat Sidoarjo dan jajarannya terkait kerusakan tersebut.
Informasi lain menyebutkan, proyek tembok penahan tanah (TPT) dan plengsengan jalan beton tersebut merupakan pekejaan terpisah. Namun, informasi ini belum terkonfirmasi dari pihak mana pun. Belum ada penjelasan apa pun dari Pemkab Sidoarjo tentang itu.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) Sidoarjo Dwi Eko Saptono MT pun juga belum menjawab pertanyaan konfirmasi tentang rusaknya bangunan plengsengan sungai tersebut. Pesan singkat yang dikirim sejak Senin (6/4/2024) tidak dibalas, ditelepon pun gagal.
Sementara itu terkait ambrolnya dinding beton yang diduga tidak sesuai spek dan gambar yang tertuang di dalam kontrak,
H Saipul Bari, ketua LSM Lembaga Pengaduan dan Pembelaan Rakyat Jawa Timur (LPPR Jatim) akan melaporkan temuan ini.(red)