SURABAYA | Menindaklanjuti persiapan terlaksananya Festival Olahraga Masyarakat Daerah (FORDA) Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) II Jawa Timur di Surabaya Oktober 2024, ketua KORMI jatim Dr. Hudiyono MSi terus melakukan pendekatan ke sejumlah pihak terkait dukungan dan kerjasamanya demi kelancaran gelaran akbar penggiat olahraga masyarakat di Jawa Timur ini.
Ini seperti yang dilakukan KORMI jatim di UNESA beberapa waktu lalu. Bertemu di gedung rektorat dengan rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Prof. Dr. Nur Hasan MKes., Cak Hud (Hudiyono MSi) bersama rombongan KORMI Surabaya melakukan audiensi guna membahas rencana kerjasama yang bisa dikolaborasikan antara UNESA dan KORMI Jatim, utamanya mengenai penggunaan fasilitas olahraga UNESA untuk kegiatan tersebut.
Mengingat akan ada banyak venue yang diperlukan untuk gelaran akbar FORDA KORMI Jatim tersebut. Pun pada FORDA KORMI I Jatim di kota Malang 2023 lalu, pembukaannya dilakulan di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang. Karena itu tak salah bila KORMI (Jatim) memerlukan dukungan kolaborasi UNESA di ajang FORDA KORMI jatim ini.
Namun begitu, audiensi jni tak sekedar membahas soal FORDA KORMI tapi juga rencana kerjasama untuk penggiat olahraga masyarakat di Jawa Timur yang berprestasi di ajang FORNAS. Ini agar selanjutnya mereka dapat melanjutkan pendidikan perguruan tingginya di UNESA. Selain itu, kegiatan Car Free Day di seputaran UNESA untuk menarik minat masyarakat berolahraga pun dibahas dalam pertemuan ini.
Ya, FORDA KORMI II Jatim akan terlaksana di Surabaya Oktober 2024. Saat ini tahapan kesiapan dan pematangan konsep pelaksanaan masih jadi bahasan bersama KORMI Jatim dengan KORMI Kota Surabaya sebagai panitia pelaksana. Termasuk koordinasi dengan pengurus Cabang Organisasi Olahraga Masyarakat (COOM) serta jenis olahraga (jenor) yang dipertandingkan.
Dalam FORDA I KORMI jatim di kota Malang 2023 lalu, nomor pertandingan dan perlombaan dibagi dalam tiga kelompok, yakni Olahraga Petualangan dan Tantangan (OPT), Olahraga Kesehatan dan Kebugaran (OKK), dan Olahraga Tradisional dan Kreasi Budaya (OTKB).
OPT adalah jenor seperti breakdance, skateboard, airsoft gun, orientering mencari lokasi dengan membaca kompas, hingga binaraga tradisional. OKK adalah jenor seperti senam hingga dansa, dan OTKB yang mempertandingkan jenor mulai layang-layang, panah tradisional, sepeda tua, hingga olahraga tradisional seperti hadang atau gobak sodor, balap trompah panjang, dan balap egrang.
Nah, karena FORDA KORMI Jatum ini akan menjadi ajang yang dapat memperkenalkan (kembali) jenis-jenis olahraga yang berbasis budaya di masyarakat, Cak Hud pun berharap dengan diadakannya FORDA akan bisa memberikan dampak positif ke masyarakat. Sehingga olahraga yang berawal dari tradisi ini akan bisa menjadi prestasi.
Sebab, lanjut mantan kepala Disbudpar Jatim ini bahwa FORDA KORMI jatim 2024 ini juga sekaligus menjadi evaluasi untuk memantau minat dan bakat dari penggiat olahraga masyarakat.
“Pasalnya, penggiat olahraga masyarakat yang terbaik selanjutnya dipilih dan dibina untuk persiapan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS),”pungkasnya.@bongkyhandoyo