Workshop Pedalangan 2024 UPT Taman Budaya-Disbudpar Jatim

SURABAYA | Peran dalang dalam sejarah panjang kehidupan sosial budaya manusia, telah melintasi berbagai zaman, dari Zaman Prasejarah hingga era digital saat ini.

Di masa lalu, dalang menghadapi dunia maya roh. Mereka berperan sebagai syaman, guru masyarakat, seniman, dan budayawan.

Selama Zaman Prasejarah hingga Zaman Orde Lama, dalang selalu memainkan peran yang positif dalam kehidupan masyarakat.

Namun, pada Zaman Orde Baru, peran dalang sering dimanfaatkan oleh pemerintah dan elit politik untuk menyampaikan misi-misi tertentu.

Sejak Zaman Reformasi hingga kini, dalang dituntut untuk kembali mengambil peran sebagai seniman yang berwawasan luas, kreatif, dan inovatif, agar bisa diterima oleh generasi milenial yang mulai menjauh dari tradisi.

Dalang bukan hanya seorang seniman multitalenta, tetapi juga seorang budayawan dan ahli spiritual yang mampu menghubungkan antara dunia nyata dan dunia maya.

Kepala Disbudpar Jawa Timur Evy Afianasari, ST., MMA mengatakan, dalam menghadapi lajunya era digital, para pelaku seni tradisi, termasuk dalang, harus memiliki pemahaman dan kesiapan yang cukup.

Kreativitas, inovasi, dan kolaborasi menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi kemajuan zaman.

“Sebagian besar dalang, terutama yang berusia di atas 50 tahun dan tinggal di pedesaan, masih buta teknologi. Dibutuhkan upaya untuk memberikan pelatihan dan bantuan teknologi kepada mereka,” kata Evy Afianasari, Jumat (22/3/24).

Meskipun demikian, lanjutnya, ada sebagian kecil dalang muda yang kreatif dan inovatif yang mampu menangkap sinyal Revolusi Industri 4.0. Mereka mulai mempublikasikan pergelaran wayangnya melalui internet, seperti situs web berbagi video atau YouTube, serta berbagi pengetahuan dan keterampilan teknik pakeliran di media web.

“Hal ini tidak hanya untuk meraih popularitas, tetapi juga untuk mengenalkan wayang kepada generasi milenial yang lebih akrab dengan dunia maya” ujarnya.

Baca Juga  FDM se Jatim marakkan Pekan Wayang Jawa Timur di Taman Budaya

Menyikapi hal tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur melalui UPT Taman Budaya akan menyelenggarakan kegiatan Workshop Pedalangan dengan tema “Progres Pedalangan dalam Era Digitalisasi Tahun 2024”.

Workshop pedalangan yang bekerja sama dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Jatim ini akan dilaksanakan di Pendapa Jayengrana Taman Budaya Jatim selama Senin-Selasa 25-26 Maret 2024.

Hadir selaku narasumber, yakni Sinarto, S.Kar., MM. (Ketua PEPADI Jatim) yang akan membawakan makalah berjudul
“Mengenal Perilaku Konsumen” dan Ki Jlitheng Suparman, dalang nyentrik dari Surakarta yang biasa mendalang
“Wayang Kampung Sebelah”.@bongkyhandoyo