SURABAYA | Dalam rangka Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) Ke 78, Pemprov Jatim menggelar acara pameran UKM/ UMKM Jatim Super Exhibition Fair (JSEF), yang akan dilaksanakan serentak di 16 Kabupaten/Kota.
Heru Satriyo, Ketua Dewan Pengarah JSEF 2023 dalam sambutannya mengatakan, sebagai warga Jawa Timur, Ia merasa prihatin apabila di Hari Jadi Pemprov Jatim ke 78 tahun 2023 tidak ada kegiatan UMKM sama sekali. Untuk itu, idenya untuk membuat kegiatan yang melibatkan UMKM di Jawa Timur bisa di eksploitasi.
Kegiatan JSEF tersebut, lanjut Heru melibatkan sebanyak 3.000 UKM/ UMKM seluruh Jawa Timur, dilaksanakan di 16 Kabupaten/Kota. Diantaranya, Surabaya, Sidoarjo, GRESIK, Madiun, Malang, Bojonegoro, Jember, Pamekasan, Ponorogo, Kabupaten Batu-Malang, Bangkalan, Sampang, Sumenep dan Pamekasan.
Bagi Heru, bahwa JSEF 2023 merupakan exhibition pameran perdagangan UKM/UMKM terbesar yang dilaksanakan bagi pelaku usaha seluruh Jawa Timur.
“JSEF 2023 akan menjadi momentum kebangkitan pelaku usaha UKM/UMKM dimana pasca pelaksanaan JSEF 2023, akan muncul wadah besar bagi pelaku usaha UKM/UMKM, yakni, Gubuk UMKM Versatile Jawa Timur Dr (GUB JATIM),” papar Heru dalam sambutannya dalam acara Gathering dan Launching JSEF 2023, di Cafe Hedon, Jl Ngagel Timur no 23, Surabaya, Jum’at, (22/9/2023).
Lebih lanjut di katakannya, GUB JATIM merupakan rumah besar, dimana program utama nya adalah memberikan pendampingan maksimal dalam pengurusan, PIRT, Sertifikasi Merk dan Halal serta pengurusan BPOM. “Selain itu, GUB JATIM juga akan memberikan pendampingan hukum terhadap semua pelaku usaha UKM/UMKM,” terangnya.
Mengusung tema UKM/UMKM Maju Untuk Jawa Timur Melaju JSEF, Ia berharap, kegiatan JSEF 2023 ini bisa menjadi trend setter kolaborasi ikhtiar dari semua pihak.
“JSEF 2023 tetap akan menjunjung tinggi komitmen untuk memberikan ruang pameran secara gratis kepada ribuan UKM/UMKM, dimana pola sharing tersebut, yakni, UKM/UMKM harus naik kelas, sesuai arahan dan harapan Gubernur Jatim, Khoffifah Indar Parawansa,” pungkasnya.
Sementara itu, drg David selaku Dewan Pengarah JSEF, turut memuji kinerja ketua LSM MAKI tersebut. Sebab menurutnya dalam merencanakan dan melaksanakan pelaku UKM/UMKM di perlukan komitmen tinggi. Artinya, Ada campur tangan dari Pemerintah dan pihak Swasta.
“Seandainya Ada Heru yang beejumlag 50 orang, mungkin UMKM di Jawa Timur cepat maju. Sebab, tanpa ada campur tangan dari pihak swasta, pemerintah akan kesulitan dalam melaksanakannya, ” ujar drg David.
Di tempat yang sama, Lutfi sebutan Dokter UMKM menerangkan tentang perlindungan hukum bagi pelaku usaha. Artinya, pelaku usaha bisa mengurus perijinan nya dengan mudah agar lepas dari jeratan hukum.
Turut hadir, perwakilan OPD di lingkungan Pemprov Jatim, BUMD, BUMN, Instansi Perbankan dan Pelaku Usaha. (red)